Baca Lainnya
Kabar62.com - Gunung Merapi tiba-tiba meletus, mengejutkan banyak warga Sumatera Barat (Sumbar), terutama orang tua yang anak-anaknya melakukan pendakian ke Gunung tersebut mengisi hari libur.
Dari informasi yang beredar luas di aplikasi chat, dikabarkan satu korban tewas berinisial YA (20) wafat karena kehabisan oksigen.
Setidaknya ada dua korban perempuan yang videonya beredar dalam keadaan tubuh bergelimang abu vulkanik.
Total pendaki yang tercatat sebanyak 55 pendaki, pada laporan terakhir masih terjebak, Minggu (3/12). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengabarkan, hingga pukul 16.30 WIB, mereka belum turun.
“Totalnya 70 pendaki,” kata Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti.
Ia mengatakan, 13 pendaki yang naik dari Koto Baru diketahui sudah berada di pos 4 dan sudah turun dari puncak.
Sementara Walikota Bukittinggi, Erman Safar, menyebutkan Gunung Marapi berada pada level II (Waspada). Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 Km dari kawah/puncak.
Sementara di grup chat WA juga beredar informasi dari Kantor
SAR Kelas A Padang, Ahad (3/12/2023). Disebutkan kronologi singkat erupsi gunung Merapi, dimana pada Ahad, 03 Desember 2023 Pukul 14.54 wib terjadi erupsi di Gunung Marapi Sumbar pukul 14.54 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 4 menit 41 detik, daerah yang terdampak, Kabupaten Sgam, Padang Panjang dan Bukittinggi.
Aksi yang dilakukan, melakukan koordinasi dengan BKSDA, PVBMG, BPBD, Polsek terdekat dan penjaga pintu Gunung Marapi.
Pengusulan SMC KKS Padang.
Ahad, 03 Desember 2023 Pukul 17.15 WIB Tim Rescue Kantor SAR Padang bergerak dengan 5 personil dan tim rescue pos SAR 50 kota berangkat dengan 7 personil.
(*)
Saat ini 0 komentar :