Sosialisasi QRIS dengan Festiva QRISate (ist) |
Hendri Nova
"Serius ini harga satu porsi satenya Rp78?" tanya Lisa, salah seorang pengunjung Festival QRISate Bank Indonesia (BI) dan PT Bank Nagari, di lapangan parkir GOR Agus Salim Padang, Minggu (22/10/2023) pagi.
"Serius
Kakak, asal Kakak bayarnya dengan scan QRIS. Silahkan Kakak buktikan dengan
membuka aplikasi pembayaran Kakak, lalu lakukan scan QRIS, lakukan pembayaran,
satu porsi sate seharga Rp10.000 langsung bisa Kakak santap," jawab Rudi,
salah seorang pedagang sate Pariaman yang dihadirkan panitia di lokasi.
Tak
menunggu lama, Lisa langsung membuka aplikasi dompet digitalnya lalu melakukan
scan. Ia pun menuliskan angka Rp78, memberikan kata sandi, lalu oke, selesai.
Setelah
pembayaran terkonfirmasi pada rekening Rudi, ia langsung memberikan satu porsi
sate pada Lisa. Setelah yakin jika bukan promo abal-abal, Lisa langsung
mentraktir teman-temannya yang ikut menemaninya berkunjung pagi itu.
Tentu
tidak hanya Lisa dan teman-temannya yang puas makan sate pagi itu, pengunjung
GOR Agus Salim lainnya, juga merasakan hal yang sama. Tak tanggung-tanggung,
panitia menyediakan 3.000 porsi sate, dengan 30 merchant dengan cita rasa
berbeda. Satu porsi Rp10.000, dibayar Rp78.
Deputi
Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat (Sumbar), Dandy Indarto Seno mengatakan,
dipilihnya sate sebagai alat mengenalkan QRIS pada masyarakat, karena sate
merupakan salah satu kuliner populer di Sumbar.
"Selain
populer, ragam dan rasanya juga banyak," katanya di sela-sela acara,
Minggu (22/10/2023).
Ia
mendorong masyarakat untuk membiasakan menggunakan transaksi digital, karena
lebih efisien dan lebih aman.
"Pertumbuhan
transaksi QRIS di Sumbar cukup tinggi. Per September 2023 pengguna QRIS
mencapai 676.000 orang atau tumbuh 94,8 persen dari tahun sebelumnya, dan
merchant pengguna QRIS mencapai 456.000 atau tumbuh 41,2 persen dari tahun
sebelumnya," ungkapnya.
Dari
456.000 merchant ini, 97 persennya adalah UMKM. Dan total transaksi QRIS di
Sumbar sampai Agustus 2023 sudah Rp781 miliar.
Tidak
kali ini saja BI melakukan promosi penggunaan QRIS. Bisa dikatakan di tiap ada
kesempatan, BI selalu memboyong UMKM di bawah binaannya, untuk melayani
pengunjung dengan membayar pakai QRIS.
Seperti
pada Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Festival Ekonomi Digital 2023 di
Pelataran Jam Gadang Bukittinggi, Kamis (13/7/2023) lalu. Bahkan pada waktu
penyaluran Program Bantuan Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk rumah ibadah, juga disosialisasikan.
Sekilas QRIS
Quick
Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau biasa disingkat QRIS (dibaca
KRIS)seperti dikutip dari bi.go.id, adalah penyatuan berbagai macam QR dari
berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
QRIS
dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar
proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga
keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan
QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS
Saat
ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik
bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko,
pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS,
meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang
digunakan masyarakat.
Merchant
hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang
sudah berizin dari BI. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran
dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.
Ketentuan QRIS
QRIS
mengakomodir 2 (dua) model penggunaan QR Code Pembayaran yaitu Merchant
Presented Mode (MPM) dan Customer Presented Mode (CPM). Namun demikian,
implementasinya mengacu pada standar QRIS yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebagai standar nasional.
Para
pihak dalam pemrosesan transaksi QRIS terdiri atas Penyelenggara Jasa Sistem
Pembayaran (PJSP), Lembaga Switching, Merchant Aggregator; dan pengelola
National Merchant Repository. Yang dapat melakukan pemrosesan transaksi QRIS
adalah Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang termasuk dalam kelompok
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran front end seperti Penerbit dan/atau
Acquirer.
PJSP
dan Lembaga Switching yang melaksanakan kegiatan pemrosesan Transaksi QRIS
wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.
Transaksi
QRIS menggunakan sumber dana berupa simpanan dan/atau instrumen pembayaran
berupa kartu debet, kartu kredit, dan/atau uang elektronik yang menggunakan
media penyimpanan server based. Penggunaan sumber dana dan/atau instrumen
pembayaran diterapkan berdasarkan usulan dari Lembaga Standar yang disetujui
Bank Indonesia.
Nominal
Transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar Rp10 juta/ transaksi. Penerbit
dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas Transaksi
QRIS yang dilakukan oleh setiap Pengguna QRIS, yang ditetapkan berdasarkan
manajemen risiko Penerbit.
Ketentuan QRIS
Peraturan
Anggota Dewan Gubernur Nomor 24/1/PADG/2022 tanggal 25 Februari 2022 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019
tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
Peraturan
Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar
Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
Manfaat QRIS
Standarisasi
QR Code dengan QRIS memberikan banyak manfaat, antara lain: Bagi pengguna
aplikasi pembayaran: just scan and pay! Tidak perlu repot lagi membawa uang
tunai. Tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang.
Terlindungi
karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh
Bank Indonesia.
Bagi
Merchant, penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran
berbasis QR apapun. Meningkatkan branding. Kekinian. Lebih praktis karena cukup
menggunakan satu QRIS.
Mengurangi
biaya pengelolaan kas. Terhindar dari uang palsu. Tidak perlu menyediakan uang
kembalian. Transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.
Jenis Pembayaran menggunakan QRIS
MPM Statis : Paling mudah, merchant cukup memajang satu sticker atau print-out QRIS dan gratis. Pengguna hanya melakukan scan, masukkan nominal, masukkan PIN dan klik bayar. Notifikasi transaksi langsung diterima pengguna ataupun merchant. sangat cocok bagi usaha mikro dan kecil.
MPM Dinamis : QR dikeluarkan melalui suatu device seperti mesin EDC atau smartphone dan gratis. Merchant harus memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu, kemudian pelanggan melakukan scan QRIS yang tampil atau tercetak. Sangat cocok untuk merchant skala usaha menengah dan besar atau dengan volume transaksi tinggi.
Consumer
Presented Mode (CPM)
Pelanggan cukup menunjukkan QRIS yang ditampilkan dari aplikasi pembayaran pelanggan, untuk discan oleh merchant. QRIS CPM lebih ditujukan untuk merchant yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi seperti penyedia transportasi, parkir dan ritel modern.
Cara menjadi Pengguna dan Merchant QRIS
Sebagai
Merchant
Apabila
belum memiliki account, buka terlebih dahulu dengan datang ke kantor cabang
atau mendaftar online pada salah satu PJSP penyelenggara QRIS yang berada
terdaftar.
Lengkapi
data usaha dan dokumen yang diminta oleh PJSP tersebut. Tunggu proses
verifikasi, pembuatan Merchant ID dan pencetakan kode QRIS oleh PJSP. PJSP akan
mengirimkan sticker QRIS. Install aplikasi sbg merchant QRIS. PJSP melakukan
edukasi kepada merchant, mengenai tata cara menerima pembayaran.
Sebagai
Pengguna
Apabila
belum memiliki akun, maka anda harus registrasi terlebih dahulu mengunduh
aplikasi salah satu PJSP berijin QRIS yang terdaftar. Lakukan registrasi sesuai
prosedur PJSP tersebut.
Isi
saldo pada akun anda. Gunakan untuk melakukan pembayaran pada merchant QRIS
sesuai petunjuk di aplikasi anda. Bukan aplikasi, cari icon scan/gambar QR/pay,
scan QRIS merchant, masukan nominal, masukan PIN, klik bayar, liat notifikasi.
QRIS Tembus ASEAN
Nah
kabar baiknya lagi, sebagai kekuatan ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN. Salah
satu upaya yang dijalankan oleh BI adalah mendorong konektivitas lintas batas
negara melalui sistem pembayaran, yang lebih dikenal sebagai Cross-Border
Transaction.
Bekerja
sama dengan bank sentral dari negara-negara ASEAN lainnya, BI telah mengambil
langkah-langkah untuk mempermudah pembayaran lintas negara. Salah satu caranya
adalah dengan memperkenalkan QRIS Cross-Border, yang saat ini sudah bisa
digunakan di Thailand, Malaysia, dan akan segera implementasikan di Singapura
dan Filipina. Sehingga kedepan proses pembayaran lintas batas negara menjadi
lebih sederhana dan efisien.
Sementara
menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara The 9th
International Conference & Call for Papers Journal of Islamic Monetary
Economics & Finance, seperti dikutip dari detikfinance, Rabu (25/10/2023)
mengatakan, rencananya, QRIS nantinya juga bisa digunakan untuk transaksi di
Singapura dan Korea Selatan.
"Kami
sudah menghubungkan pembayaran cepat QR dengan Malaysia, Thailand dan segera di
bulan November ini saya akan pergi ke Singapura, empat negara itu sudah, Korea.
Bayangkan saja UKM kita, termasuk UKM syariah yang saling terhubung di antara
empat negara utama," ungkapnya.
Dengan
menggunakan QRIS, Perry mengatakan, bantuan dari pemerintah bisa disalurkan
dengan cepat. Dia mengatakan, digitalisasi memiliki banyak manfaat, transaksi
lebih cepat, efisien, dan bisa digunakan 24 jam.
"Dan
ini dapat digunakan untuk masyarakat umum, pembayaran ritel inklusif UKM,
sebagian besar adalah pembayaran ritel, dan juga untuk pembayaran lintas
batas," ujarnya.
Kesuksesan QRIS
Kesuksesan
konektivitas sistem pembayaran ASEAN dengan QRIS Cross-Border tentunya tidak
hanya tergantung pada sistem semata, melainkan juga pada kesadaran dan
partisipasi masyarakat Indonesia.
Jika
rakyat Indonesia yang pergi berwisata ke negara-negara yang sudah terkoneksi
hanya menggunakan QRIS Cross-Border, maka warga yang menjual produk-produk yang
diincar turis, juga akan menyediakan fasilitas untuk mendukung kesuksesan
transaksi mereka.
Begitu
juga dengan rakyat Indonesia yang menjadi tempat langganan turis belanja di
Indonesia, mereka harus kompak mempromosikan QRIS Cross-Border agar para turis
akhirnya tidak lagi menggunakan uang tunai.
QRIS
Cross-Border harus terus dipromosikan dengan mengiklannya di antrian petugas
imigrasi atau tempat strategis lainnya. Dengan demikian, sambil menunggu
mendapat layanan, para turis bisa membaca keuntungan apa saja yang ia dapat
jika menggunakan QRIS Cross-Border.
Tentu
tidak kalah penting dengan target QRIS Cross-Border di luar ASEAN, seperti Arab
Saudi yang menjadi negara wajib yang selalu didatangi rakyat Indonesia ketika
mau beribadah umrah dan haji.
Mereka
tentu tak perlu lagi menukar uang riyal, cukup mengisi dompet digital mereka
saja. Mereka sudah bisa bertransaksi nyaman selama ibadah di Arab Saudi dengan QRIS
Cross-Border. Sukses selalu untuk QRIS Cross-Border di masa depan.
"QRISnya
satu, menangnya banyak!" "participant of BI Digital Content
Competition 2023” (*)
Saat ini 0 komentar :