QRIS Cross-Border Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Tuesday, 31 October 2023 : 22:51
Baca Lainnya

 

Sosialisasi QRIS dengan Festiva QRISate (ist)

Hendri Nova

"Serius ini harga satu porsi satenya Rp78?" tanya Lisa, salah seorang pengunjung Festival QRISate Bank Indonesia (BI) dan PT Bank Nagari, di lapangan parkir GOR Agus Salim Padang, Minggu (22/10/2023) pagi.

"Serius Kakak, asal Kakak bayarnya dengan scan QRIS. Silahkan Kakak buktikan dengan membuka aplikasi pembayaran Kakak, lalu lakukan scan QRIS, lakukan pembayaran, satu porsi sate seharga Rp10.000 langsung bisa Kakak santap," jawab Rudi, salah seorang pedagang sate Pariaman yang dihadirkan panitia di lokasi.

Tak menunggu lama, Lisa langsung membuka aplikasi dompet digitalnya lalu melakukan scan. Ia pun menuliskan angka Rp78, memberikan kata sandi, lalu oke, selesai.

Setelah pembayaran terkonfirmasi pada rekening Rudi, ia langsung memberikan satu porsi sate pada Lisa. Setelah yakin jika bukan promo abal-abal, Lisa langsung mentraktir teman-temannya yang ikut menemaninya berkunjung pagi itu.

Tentu tidak hanya Lisa dan teman-temannya yang puas makan sate pagi itu, pengunjung GOR Agus Salim lainnya, juga merasakan hal yang sama. Tak tanggung-tanggung, panitia menyediakan 3.000 porsi sate, dengan 30 merchant dengan cita rasa berbeda. Satu porsi Rp10.000, dibayar Rp78.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat (Sumbar), Dandy Indarto Seno mengatakan, dipilihnya sate sebagai alat mengenalkan QRIS pada masyarakat, karena sate merupakan salah satu kuliner populer di Sumbar.

"Selain populer, ragam dan rasanya juga banyak," katanya di sela-sela acara, Minggu (22/10/2023).

Ia mendorong masyarakat untuk membiasakan menggunakan transaksi digital, karena lebih efisien dan lebih aman.

"Pertumbuhan transaksi QRIS di Sumbar cukup tinggi. Per September 2023 pengguna QRIS mencapai 676.000 orang atau tumbuh 94,8 persen dari tahun sebelumnya, dan merchant pengguna QRIS mencapai 456.000 atau tumbuh 41,2 persen dari tahun sebelumnya," ungkapnya.

Dari 456.000 merchant ini, 97 persennya adalah UMKM. Dan total transaksi QRIS di Sumbar sampai Agustus 2023 sudah Rp781 miliar.

Tidak kali ini saja BI melakukan promosi penggunaan QRIS. Bisa dikatakan di tiap ada kesempatan, BI selalu memboyong UMKM di bawah binaannya, untuk melayani pengunjung dengan membayar pakai QRIS.

Seperti pada Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Festival Ekonomi Digital 2023 di Pelataran Jam Gadang Bukittinggi, Kamis (13/7/2023) lalu. Bahkan pada waktu penyaluran Program Bantuan Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk rumah ibadah,  juga disosialisasikan.

 

Sekilas QRIS

 

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS)seperti dikutip dari bi.go.id, adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS

Saat ini, dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari Penyelenggara manapun baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.

 

Ketentuan QRIS

 

QRIS mengakomodir 2 (dua) model penggunaan QR Code Pembayaran yaitu Merchant Presented Mode (MPM) dan Customer Presented Mode (CPM). Namun demikian, implementasinya mengacu pada standar QRIS yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai standar nasional.

Para pihak dalam pemrosesan transaksi QRIS terdiri atas Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), Lembaga Switching, Merchant Aggregator; dan pengelola National Merchant Repository. Yang dapat melakukan pemrosesan transaksi QRIS adalah Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang termasuk dalam kelompok Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran front end seperti Penerbit dan/atau Acquirer.

PJSP dan Lembaga Switching yang melaksanakan kegiatan pemrosesan Transaksi QRIS wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.

Transaksi QRIS menggunakan sumber dana berupa simpanan dan/atau instrumen pembayaran berupa kartu debet, kartu kredit, dan/atau uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based. Penggunaan sumber dana dan/atau instrumen pembayaran diterapkan berdasarkan usulan dari Lembaga Standar yang disetujui Bank Indonesia.

Nominal Transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar Rp10 juta/ transaksi. Penerbit dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas Transaksi QRIS yang dilakukan oleh setiap Pengguna QRIS, yang ditetapkan berdasarkan manajemen risiko Penerbit.

 

Ketentuan QRIS

 

Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 24/1/PADG/2022 tanggal 25 Februari 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.

Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.

 

Manfaat QRIS

 

Standarisasi QR Code dengan QRIS memberikan banyak manfaat, antara lain: Bagi pengguna aplikasi pembayaran: just scan and pay! Tidak perlu repot lagi membawa uang tunai. Tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang.

Terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.

 

Bagi Merchant, penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun. Meningkatkan branding. Kekinian. Lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS.

 

Mengurangi biaya pengelolaan kas. Terhindar dari uang palsu. Tidak perlu menyediakan uang kembalian. Transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.

 

Jenis Pembayaran menggunakan QRIS

MPM Statis : Paling mudah, merchant cukup memajang satu sticker atau print-out QRIS dan gratis. Pengguna hanya melakukan scan, masukkan nominal, masukkan PIN dan klik bayar. Notifikasi transaksi langsung diterima pengguna ataupun merchant. sangat cocok bagi usaha mikro dan kecil.


 MPM Dinamis : QR dikeluarkan melalui suatu device seperti mesin EDC atau smartphone dan gratis. Merchant harus memasukkan nominal pembayaran terlebih dahulu, kemudian pelanggan melakukan scan QRIS yang tampil atau tercetak. Sangat cocok untuk merchant skala usaha menengah dan besar atau dengan volume transaksi tinggi.

Consumer Presented Mode (CPM)


 

Pelanggan cukup menunjukkan QRIS yang ditampilkan dari aplikasi pembayaran pelanggan, untuk discan oleh merchant. QRIS CPM lebih ditujukan untuk merchant yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi seperti penyedia transportasi, parkir dan ritel modern.


Cara menjadi Pengguna dan Merchant QRIS

 

Sebagai Merchant

 

Apabila belum memiliki account, buka terlebih dahulu dengan datang ke kantor cabang atau mendaftar online pada salah satu PJSP penyelenggara QRIS yang berada terdaftar.

Lengkapi data usaha dan dokumen yang diminta oleh PJSP tersebut. Tunggu proses verifikasi, pembuatan Merchant ID dan pencetakan kode QRIS oleh PJSP. PJSP akan mengirimkan sticker QRIS. Install aplikasi sbg merchant QRIS. PJSP melakukan edukasi kepada merchant, mengenai tata cara menerima pembayaran.

 

Sebagai Pengguna

 

Apabila belum memiliki akun, maka anda harus registrasi terlebih dahulu mengunduh aplikasi salah satu PJSP berijin QRIS yang terdaftar. Lakukan registrasi sesuai prosedur PJSP tersebut.

Isi saldo pada akun anda. Gunakan untuk melakukan pembayaran pada merchant QRIS sesuai petunjuk di aplikasi anda. Bukan aplikasi, cari icon scan/gambar QR/pay, scan QRIS merchant, masukan nominal, masukan PIN, klik bayar, liat notifikasi.

 

QRIS Tembus ASEAN

 

Nah kabar baiknya lagi, sebagai kekuatan ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN. Salah satu upaya yang dijalankan oleh BI adalah mendorong konektivitas lintas batas negara melalui sistem pembayaran, yang lebih dikenal sebagai Cross-Border Transaction.

Bekerja sama dengan bank sentral dari negara-negara ASEAN lainnya, BI telah mengambil langkah-langkah untuk mempermudah pembayaran lintas negara. Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan QRIS Cross-Border, yang saat ini sudah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, dan akan segera implementasikan di Singapura dan Filipina. Sehingga kedepan proses pembayaran lintas batas negara menjadi lebih sederhana dan efisien.

Sementara menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara The 9th International Conference & Call for Papers Journal of Islamic Monetary Economics & Finance, seperti dikutip dari detikfinance, Rabu (25/10/2023) mengatakan, rencananya, QRIS nantinya juga bisa digunakan untuk transaksi di Singapura dan Korea Selatan.

"Kami sudah menghubungkan pembayaran cepat QR dengan Malaysia, Thailand dan segera di bulan November ini saya akan pergi ke Singapura, empat negara itu sudah, Korea. Bayangkan saja UKM kita, termasuk UKM syariah yang saling terhubung di antara empat negara utama," ungkapnya.

Dengan menggunakan QRIS, Perry mengatakan, bantuan dari pemerintah bisa disalurkan dengan cepat. Dia mengatakan, digitalisasi memiliki banyak manfaat, transaksi lebih cepat, efisien, dan bisa digunakan 24 jam.

"Dan ini dapat digunakan untuk masyarakat umum, pembayaran ritel inklusif UKM, sebagian besar adalah pembayaran ritel, dan juga untuk pembayaran lintas batas," ujarnya.

 

Kesuksesan QRIS

 

Kesuksesan konektivitas sistem pembayaran ASEAN dengan QRIS Cross-Border tentunya tidak hanya tergantung pada sistem semata, melainkan juga pada kesadaran dan partisipasi masyarakat Indonesia.

Jika rakyat Indonesia yang pergi berwisata ke negara-negara yang sudah terkoneksi hanya menggunakan QRIS Cross-Border, maka warga yang menjual produk-produk yang diincar turis, juga akan menyediakan fasilitas untuk mendukung kesuksesan transaksi mereka.

Begitu juga dengan rakyat Indonesia yang menjadi tempat langganan turis belanja di Indonesia, mereka harus kompak mempromosikan QRIS Cross-Border agar para turis akhirnya tidak lagi menggunakan uang tunai.

QRIS Cross-Border harus terus dipromosikan dengan mengiklannya di antrian petugas imigrasi atau tempat strategis lainnya. Dengan demikian, sambil menunggu mendapat layanan, para turis bisa membaca keuntungan apa saja yang ia dapat jika menggunakan QRIS Cross-Border.

Tentu tidak kalah penting dengan target QRIS Cross-Border di luar ASEAN, seperti Arab Saudi yang menjadi negara wajib yang selalu didatangi rakyat Indonesia ketika mau beribadah umrah dan haji.

Mereka tentu tak perlu lagi menukar uang riyal, cukup mengisi dompet digital mereka saja. Mereka sudah bisa bertransaksi nyaman selama ibadah di Arab Saudi dengan QRIS Cross-Border. Sukses selalu untuk QRIS Cross-Border di masa depan.

"QRISnya satu, menangnya banyak!" "participant of BI Digital Content Competition 2023” (*)

 

 

Share :

Saat ini 0 komentar :