*Kisah Menggetarkan kalbu*

Saturday, 27 June 2020 : 11:43
Baca Lainnya
Tukar Sepohon Kurma Dunia dengan Sepohon Kurma Akhirat*

Suatu hari, saat Rasulullah saw duduk di kelilingi sahabatnya, datanglah seorang anak yatim mengeluh kepada beliau.

Anak yatim berkata; wahai Rasulullah, saya sedang membangun pagar sekitar kebunku, tapi pagar itu terhalang oleh sebatang pohon kurma milik tetanggaku. Maka aku minta pohon kurma itu di ikhlaskan untukku agar bisa meluruskan pagar yang aku buat.

Lalu Rasulullah saw meminta tentangga anak yatim tersebut menemuinya.

Tetangga anak yatim tersebut menemui Rasulullah saw, dan Rasul menceritakan pengaduan anak yatim tersebut, lalu tetangganya tersebut membenarkan pengaduan tersebut.

Lalu Rasulullah saw meminta  orang tersebut mengikhlaskan sebatang pohong kurma tersebut atau menjualnya kepada anak yatim tersebut, namun orang tersebut menolaknya.

Lalu Rasulullah saw mengulangnya kembali dan bersabda: *juallah sebatang pohon kurmamu, Allah akan gantikan bagimu pohon kurma di surga yang bisa menanungi sejauh 100 tahun perjalanan.

Para sahabat tercengang kagum dengan ganti untung tersebut. Dan ini adalah janji nyata bahwa ia akan masuk surga.

Akan tetapi orang tersebut menolaknya karena ia sayang dengan pohon kurma itu.

Lalu ada seorang sahabat yang bernama Abu Dahdah meminta izin untuk menyela, dan Rasulullah saw mengizinkannya.
Sahabat tersebut berkata: *wahai Rasulullah jika aku membeli kurma tersebut dan mengikhlaskannya untuk anak yatim ini, apakah akupun akan memperoleh pohon kurma tersebut di surga wahai Rasulullah?*

Rasul menjawab; ya.

Maka Abu Dahdah berkata kepada pemiliki pohon kurma itu, taukah engkau dengan kebun kurma milikkku?

Laki-laki itu menjawab: ia. *Siapakah di Madinah ini yang tidak kenal dengan kebun kurma Abu Dahdah?  Kebun dengan 600 batang kurma, villa di dalamnya, dan sumur yang airnya sangat segar dikelilingi pagar yang kokoh. Semua pedagang di Madinah berebut membeli kurmanya karena sangat segar dan bagus.*

Lalu Abu Dahdah berkata: maukah engkau tukar sebatang kurmamu dengan kebun tersebut?

Laki-laki itu memandang Rasulullah heran tidak percaya dengan ia dengar ... Tidak logis baginya sebatang pohon kurma di tukar dengan kebun kurma milik Abu Dahdah yang demikian mahal.
Lalu laki-laki itu menyetujuinya. Dan Rasulullah saw menyaksikan jual beli tersebut.

Setelah selasai jual beli tersebut, Abu Dahdah memanggil anak yatim tadi dan berkata: pohon kurma itu aku serahkan kepadamu.

Lalu Abu Dahdah dengan senyum sumringah penuh kebahagiaan berkata kepada Rasulullah saw:
Wahai Rasulullah saw, apakah kini aku memiliki pohon kurma tersebut dibsurga seperti yang engkau janjikan?

Rasulullah saw menjawab; *tidak  wahai Aba Dahdah.*

Seketika berubah masamlah muka Abu Dahdah karena sedih mendengar jawaban Rasulullah tersebut.

Lalu Rasukuklah saw melanjutkan sabdanya: *Allah swt membalas sebatang pohon kurma di dunia dengan sebatang pohon kurma di surga, sementara engkau ... Engkau ...  Engkau .... wahai Abu Dahdah telah telah menambahnya dengan kemuliaanmu dengan membelinya dengan kebunmu yang luas itu. Maka Allah membalas kemulianmu dengan sesuatu yang jauh lebih mulia, yaitu taman-taman yang dipenuhi pohon-pohon kurma di surga.*

Rasulullah saw bersabda *demikian banyaknya pohon-pohon kurma dengan buah yang segar menawan di surga bagi Abu Dahdah*.

Kata-kata ini diulang berkali-kali oleh Rasulullah saw.
Ketika Abu Dahdah pulang kerumahnya, iapun berteriak dari luar rumah memanggil istrinya. Ia berkata: *"wahai istriku, aku sudah menjual kebun, vila, sumur dan pagarnya semua".*

Istrinya terkejut mendengar berita itu, karena ia sangat mengenal suaminya yang lihai dalam Jual beli dan menguasai perekonomian dengan baik.
Sang istripun bertanya: harga  kebun tersebut?
Abu Dahdah menjawab: aku telah menjualnya dengan sebatang pohon kurma di surga.
Istrinyapun berseru: *jual beli yang paling beruntung wahai Abu Dahdah.*

Kisah ini mengajarkan:
*1. Beruntungnya suami yang didukung penuh oleh seorang istri.*
*2. Besarnya pahala membantu anak yatim apalagi memeliharanya sepanjang tahun*.

Mari kita berinfak untuk memelihara anak-anak yatim dan duafa'.

Rasulullah bersabda: 'Aku bersama pemelihara anak-anak yatim berdampingan di surga, sembari memeberi isyarat dengan menggerakkan kedua jarinya, jari tengah dan jari telunjuknya."

Salurkan infak dan wakaf anda untuk:
*Anak yatim, piatu dan duafa" yang saat ini tengah menghafal al Quran di PP. Pena kita dengan Full gratis, melalui;*

*BRI An. Pondok Pesantren Pena Kita*
*No. Rek. 5644-01-019509-53-5*

Wallahu A'lam
Share :

Saat ini 0 komentar :