Sepuluh Tewas Akibat Runtuhnya Hotel Karantina di Cina

Sunday, 8 March 2020 : 17:52
Baca Lainnya
foto: dok.anews.com.tr
Kabar62.com - Pasca ambruknya hotel di Kota Quanzhou, Cina, Kementerian Manajemen Darurat mengatakan Minggu (08/03/2020), 10  orang tewas dalam insiden tersebut.

Seperti diberitakan anews.com.tr, media pemerintah mengatakan tempat itu digunakan untuk mengkarantina individu yang sedang diamati untuk coronavirus. Hotel mulai runtuh pada Sabtu malam. Pada pukul 16:00 malam Waktu Beijing pada hari Minggu, pihak berwenang telah mengambil 38 orang dari lokasi keruntuhan, kata kementerian itu.

Runtuhnya bangunan yang tiba-tiba di kota tenggara Quanzhou pada Sabtu malam menjebak 71 orang, kata Kementerian Manajemen Darurat China.

Kementerian mengatakan bahwa 38 telah diselamatkan dan 23 masih hilang. Sebagian besar yang diselamatkan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, beberapa dengan cedera serius

Penyebab keruntuhan itu sedang diselidiki, dan pemilik bangunan itu berada di bawah kendali polisi, kata kantor berita resmi Xinhua.

Dua ruang ritel di lantai pertama gedung berlantai tujuh itu mengalami renovasi, dan sebuah pilar dilaporkan berubah bentuk beberapa menit sebelum keruntuhan, kata Xinhua, mengutip seorang pejabat perumahan dan pembangunan.

Dibangun pada 2013, bangunan itu kemudian dikonversi menjadi hotel dengan 66 kamar yang dibuka pada Juni 2018, kata pihak berwenang Quanzhou. Kota pesisir berada di provinsi Fujian, di seberang Selat Taiwan dari pulau Taiwan.

Kota itu mengatakan bahwa 58 orang dari daerah yang dilanda epidemi tinggal di Hotel Xinjia untuk observasi medis. Semuanya dinyatakan negatif virusnya. Sebagian besar kota di Cina mengisolasi orang-orang yang datang dari provinsi Hubei, tempat penyakit ini paling menyebar, selama 14 hari.

Pekerja hotel dan karyawan sebuah toko mobil di gedung itu juga ada di dalam pada saat keruntuhan.

Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dan tujuh anjing penyelamat dikirim ke lokasi, menurut Kementerian Manajemen Darurat. Foto-foto berita menunjukkan pekerja penyelamat dengan lampu membawa keluar orang, beberapa berlumuran darah dari keruntuhan. Puing-puing dapat terlihat di mobil-mobil di depan gedung.

China, tempat virus baru pertama kali muncul pada Desember, telah mengkonfirmasi lebih dari 80.000 kasus, sekitar 75 persen dari total global. Lebih dari 3.000 orang tewas di Tiongkok. Sebagian besar kasus terjadi di Wuhan, sebuah kota pedalaman di provinsi Hubei sekitar 670 kilometer (475 mil) Barat Laut Quanzhou. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :