Sikap Tegas ACT melalui ABI, Bersama Jaga Natuna

Monday, 13 January 2020 : 18:12
Baca Lainnya
Kabar62.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan sikap dalam sebuah “Aksi Bela Indonesia (ABI), Bersama Jaga Natuna” yang diselenggarakan pada Senin (13/1), sebagai bentuk konkret patriotisme dan nasionalisme. ACT akan mengirimkan bantuan sebesar 1.000 ton logistik, kepada semua masyarakat dan pihak TNI, beserta aparat yang bertugas di Natuna.

Menurut Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin, sebagai anak bangsa yang mencintai negara ini, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menunjukkan sikapnya.

“Kita harus tunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada satu pun warga Indonesia ini yang tidak bersiap untuk menjadi tentara. Kita harus siap membela negara dari gangguan negara lain, seperti Cina," katanya.

Menurutnya, warga negara harus selalu berada di belakang mendukung pertahanan negara, TNI, dan aparat-aparat negara lain. Kondisi ini merupakan momentum terbaik untuk memupuk persatuan di antara bangsa kita. Tidak boleh lagi negeri ini terjajah oleh negara lain lagi.

"ACT adalah anak bangsa, maka kami berperan dan harus membantu melalui program-program kami untuk membawa semangat patriotisme ke semua elemen bangsa," tambahnya.

Bangsa ini adalah bangsa besar, tidak ada alasan tidak tampil di depan. Keluarga besar ACT dan keluarga Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), mengajak semua elemen bangsa untuk membuktikan rasa patriotisme dan melakukan yang terbaik di garda depan.

Di sisi lain, Natuna menyandang predikat yang sangat berat, yaitu sebagai pulau terdepan Indonesia. Penghasilan yang minim dan tak menentu, sebagian penduduk di Natuna hidup di garis kemiskinan. Padahal pulau ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dari laut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan katadata.co.id, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Natuna, mengalami fluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan. Angka tertinggi terjadi pada 2018 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 3,6 ribu dari sekitar 77 ribu jiwa.

Jumlahnya mengalami peningkatan sejak 2015. Pada tahun tersebut, jumlah penduduk miskin sebesar 3,2 ribu orang. Kemudian, bertambah menjadi 3,3 ribu jiwa pada 2016 dan 3,5 ribu jiwa pada 2017.

Ahyudin menambahkan, program bantuan yang dikirimkan ke masyarakat Natuna dan aparat yang membutuhkan menjadi spirit besar untuk mengurangi segala perselisihan yang ada.

“Spirit kami ini pula akan menjadikan seluruh relawan yang terlibat untuk siap menjadi pasukan bela negara jika diperlukan. Saat ini, kami memiliki lebih dari 400 ribu relawan yang tersebar di berbagai daerah," ungkapnya.

ACT akan bergerak sesuai dengan koridor yang telah ditentukan negara. ACT bersedia untuk berkoordinasi dengan negara dan TNI.

Ibnu Khajar selaku presiden ACT menyikapi situasi yang ada dengan mengajak semua elemen bangsa untuk bergerak bersama-sama. Jangan pernah lupa darah-darah pejuang yang ada. Lupakan semua masalah bencana yang ada, perbedaan suku, agama, ras yang ada, ayo bersatu.

"Kita ingin memastikan semua elemen bangsa menunjukkan wibawa negara kita baik dari bantuan dana, tulisan-tulisan, tenaga, dan lainnya," katanya.
 Sedangkan Zeng Wellf selaku Branch Manager ACT Padang menambahkan, selama seminggu tim ACT sudah berada di Natuna. Ini merupakan agenda tindak lanjut. Sebelum ada masalah ini, ACT sudah membersamai masyarakat nelayan dan aparat-aparat yang menjadi penjaga utama di daerah sana.

Sementara Y.Librafortuna, selaku Kakan Kesbangpol Kota Padang mewakili Walikota Padang, menyatakan apresiasinya kepada pihak ACT yang telah berinisiasi dalam gerakan Aksi Bela Indonesia ini.
 “Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi dengan kehadiran tim ACT dan bantuannya di Natuna. Walikota Padang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan aksi ini luar biasa," katanya.

Ia akan menyampaikan ke semua masyarakat sipil dan stakeholder terkait, untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi untuk menghadapi kondisi yang ada saat ini. Harapannya, bantuan-bantuan yang hadir di sini bisa untuk kolaborasi jangka panjang ke depan. (*)

Share :