Baca Lainnya
Kabar62.com - Mantan politikus PKS, Fahri Hamzah, sangat menaruh harapan besar perubahan pada Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Ia berharap Nadiem fokus pada aplikasi.
"Sejak awal menteri pendidikan baru dilantik saya hanya punya 1 nasehat: fokus pada aplikasi jangan ubah konsep. Sebab saya bayangkan sebelumnya menterinya orang dari sektor pendidikan. Konsep sudah ok tapi aplikasi dan implementasi butuh dukungan teknologi. Ini tantangan," katanya.
Fahri Hamzah juga menyorot besarnya dana yang digelontorkan untuk Kementerian Pendidikan. Ia berharap ada pengembangan aplikasi dan implementasi pendidikan yang massif.
"Saya membayangkan waktu itu dengan anggaran pendidikan terbesar Rp. 508 Trilyun (https://news.detik.com/berita/d-4773818/jokowi-anggaran-pendidikan-tahun-2020-rp-508-t-hati-hati-ini-duit-semua ) pak menteri akan mengembangkan aplikasi dan implementasi pendidikan yang massif. lebih dari itu, dengan dana yang cukup kita akan modernisasi pendidikan sampai kampung2," ujarnya.
"Pada hari ke-54 pemerintahan ini, sebelum terlambat, menteri pendidikan harus segera kembali pada apa alasan presiden memilihnya. Menteri pendidikan yang lama masih ada dalam kabinet bahkan jadi Menko. Konsultasilah. Lalu rancangkan sebuah rencana: MODERNISASI," lanjutnya.
Fahri berharap Nadiem membawa perubahan besar pada dunia pendidikan seperti halnya aplikasi Gojek.
"Seperti gojek yang anda jadikan wabah di kalangan pemilik kendaraan, jadikanlah inovasi dalam aplikasi dan implementasi pendidikan menjadi wabah modernisasi pendidikan di negeri yang terlalu luas ini. Lihat India, lihat China yg penduduknya lebih besar, mereka bisa," ungkapnya.
Fahri meminta Nadiem agar tidak melibatkan diri dalam debat yang berulang-ulang.
"Tidak mudah memang, dan pak menteri masih muda. Tapi bapak juga diberi kesempatan oleh bangsa ini melalui presiden agar berkarya yang terbaik. Nah, lakukan yang terbaik.jangan libatkan diri dalam debat yang berulang-ulang. Kerjakan saja apa yang terbaik bisa dipersembahkan," katanya.
Kelihatannya Fahri geregetan dengan masih banyaknya perdebatan yang membuat pesimis.
"Saya yakin pak menteri dan jajaranya sebagai tim bisa. Karena saya orang kampung, menulis ini di kampung. Di depan sebuah sekolah yang nampak rapuh karena tak datang kabar baik dan hawa segar kepada mereka. “Perdebatan kalian di pusat bikin pesimis”, itu suara hari mereka.
Bikinlah optimisme...bikin senyum sekolah dan anak didik di seluruh negeri..bikin mudah Guru yg hidupnya susah...bikin teknologi yang menjembatani seluruh kesulitan anak bangsa untuk menjadi cerdas sesuai amanah Pembukan UUD 1946...itu saja. Ada uang, ada ruang, apa lagi?
Selamat bekerja menteri muda dwngan kewenangan besar sekali dalam melukis masa depan negeri ini...tulislah sesuatu yang akan jadi kebangggaan ibu pertiwi...bismillah.!" Kata Fahri menutup twitnya di media sosial Twitter.
Saat ini 0 komentar :